MAKALAH
Pembangunan
Ekonomi Daerah dan Otonomi Daerah
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI.......................................................................................... i
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................... 1
Latar
Belakang................................................................................... 1
Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C.
Tujuan............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 3
A. Latar Belakang Otonomi Daerah dan Pengertian Otonomi
Daerah...... 3
B. Tujuan Otonomi Daerah…………………………....................................... 3
C. Dampak Otonomi Daerah Terhadap Pembangunan Daerah................ 4
BAB III
PENUTUP................................................................................... 5
A.
Kesimpulan........................................................................................ 5
B.
Saran.................................................................................................. 6
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................ 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Krisis
multidimensional yang tengah melanda bangsa Indonesia telah menyadarkan kepada
kita semua akan pentingnya menggagas kembali konsep otonomi daerah dalam arti
yang sebenarnya. Gagasan penataan kembali sistem otonomi daerah bertolak dari
pemikiran untuk menjamin terjadinya efisiensi, efektivitas, transparansi,
akuntabilitas, dan demokratisasi nilai-nilai kerakyatan dalam praktik
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Selama
masa Orde Baru, harapan yang besar dari Pemerintah Daerah untuk dapat membangun
daerah berdasarkan kemampuan dan kehendak daerah sendiri ternyata dari tahun ke
tahun dirasakan semakin jauh dari kenyataan. Yang terjadi adalah ketergantungan
fiskal dan subsidi serta bantuan Pemerintah Pusat sebagai wujud
ketidakberdayaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam membiayai Belanja Daerah.
Kritik
yang muncul selama ini adalah Pemerintah Pusat terlalu dominan terhadap Daerah.
Pola pendekatan yang sentralistik dan seragam yang selama ini dikembangkan
Pemerintah Pusat telah mematikan inisiatif dan kreativitas Daerah. Pemerintah
Daerah kurang diberi keleluasaan (local discreation) untuk menentukan kebijakan
daerahnya sendiri. Kewenangan yang selama ini diberikan kepada Daerah tidak
disertai dengan pemberian infrastruktur yang memadai, penyiapan sumber daya
manusia yang profesional, dan pembiayaan yang adil. Akibatnya, yang terjadi
bukannya tercipta kemandirian Daerah, tetapi justru ketergantungan Daerah
terhadap Pemerintah Pusat.
Dampak
dari sistem yang selama ini kita anut menyebabkan Pemerintah Daerah tidak
responsif dan kurang peka terhadap aspirasi masyarakat daerah. Banyak proyek
pembangunan daerah yang tidak menghiraukan manfaat yang dirasakan masyarakat,
karena beberapa proyek merupakan proyek titipan yang sarat dengan petunjuk dan
arahan dari Pemerintah Pusat.
Pemerintah Pusat
melakukan campur tangan terhadap Daerah dengan alasan untuk menjamin stabilitas
nasional dan masih lemahnya sumber daya manusia yang ada di Daerah. Karena dua
alasan tersebut, sentralisasi otoritas dipandang sebagai prasyarat untuk
menciptakan persatuan dan kesatuan nasional serta mendorong pertumbuhan
ekonomi. Pada awalnya pandangan tersebut terbukti benar. Sepanjang tahun 70-an
dan 80-an, misalnya, Indonesia mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan dan
stabilitas politik yang mantap. Namun dalam jangka panjang, sentralisasi
seperti itu telah menimbulkan ketimpangan dan atau ketidakadilan, rendahnya
akuntabilitas, lambatnya pembangunan infrastruktur sosial, rendahnya tingkat
pengembalian proyek-proyek publik, serta memperlambat pengembangan kelembagaan
sosial ekonomi di daerah. Atas dasar artikel tersebut diatas maka
penulis menyusun makalah ”PERKEMBANGAN OTONOMI DAERAH DAN PEMBANGUNAN
EKONOMI DAERAH.”
B. Rumusan
Masalah
Mengacu pada latar
belakang di atas maka masalah dalam penulisan ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
- Apakah latar belakang dan
pengertian dari otonomi daerah itu?
- Tujuan dari otonomi daerah?
- Apakah dampak otonomi daerah
terhadap pembangunan daerah?
C. Tujuan
Penulisan
Tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
- Untuk mengetahui latar
belakang dan pengertian otonomi daerah.
- Untuk mengetahui tujuan dari
otonomi daerah.
- Untuk mengetahui dampak
otonomi daerah terhadap pembangunan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar
Belakang Otonomi Daerah dan Pengertian Otonomi Daerah
Otonomi
daerah dapat diartikan sebagai hak, wewenang, dan kewajiban yang diberikan
kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna
penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan
pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Sedangkan
yang dimaksud dengan daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat.
Latar
belakang otonomi daerah adalah sebagai berikut:
1. Setting
Politik
Merebaknya protes dan ketidakpuasan
daerah (tuntutan otonomi lebih luas, negara federasi, merdeka), terutama dari
daerah penghasil SDA utama, semangat demokratisasi dan keterbukaan.
2. Misi
Politik
Memuaskan semua daerah dengan memberikan
ruang partisipasi: demokrasi local. Memuaskan daerah kaya SDA: menikmati hasil
SDA lebih besar
3. Perubahan
Mendasar
Dati I & II menjadi Propinsi dan
Kabupaten/Kota, Pemerintah daerah (KDH+DPRD) menjadi Badan Eksekutif Daerah
(Kepala daerah+Perangkat Daerah Otonom). Implikasinya, keterpisahan eksekutif
& legislative adalah memperpendek jangkauan asas dekonsentrasi (hanya
sampai dengan Propinsi). Implikasinya adalah Gubernur tetap wakil pusat &
KDH, Kabupaten & Kota bebas dari intervensi pusat.
B. Tujuan
Otonomi Daerah
Tujuan dari otonomi
daerah adalah:
1. Menciptakan
kesejahteraan.
2. Bagaimana
menjadikan Pemda sebagai instrumen untuk menciptakan kesejahteraan
3. Mendukung
proses demokrasi di tingkat lokal
4. Bagaimana
menjadikan Pemda sebagai instrumen pendidikan politik di tingkat lokal untuk
mendukung proses demokratisasi menuju civil society
C. Dampak Otonomi Daerah Terhadap
Pembangunan Daerah
Dengan
adanya otonomi daerah maka dapat dijabarkan dampak positif dan negatif, antara
lain sebagai berikut:
- Segi ekonomi
Ø
Dampak positif :
keuntungan dari penerapan otonomi daerah ini akan mudah untuk mengelola sumber
daya alam yang dimilikinya, dengan demikian apabila sumber daya alam yang
dimiliki telah dikelola secara maksimal maka pendapatan daerah dan pendapatan
masyarakat akan meningkat.
Ø
Dampak negatif :
tidak menutup mata ada beberapa hal yang harus diperhatikan, dengan adanya
penerapan sistem ini membukakan peluang yang sebesar-besarnya bagi pejabat
daerah (pejabat yang tidak benar) untuk melalukan praktek KKN.
- Segi Keamanan dan Politik
Ø Dampak positif : meningkatkan prospek pencegahan dan
manajemen lokal yang lebih baik melalui munculnya pemerintahan lokal yang lebih
dipercaya.
Ø Dampak negatif : dengan beberapa dari
kabupaten itu menggambarkan garis etnis dan meningkatnya ekonomi yang cepat
bagi politik daerah, ada ketakutan akan terjadi konflik baru dalam soal tanah,
sumber daya atau perbatasan dan adanya politisi lokal yang memanipulasi
ketegangan untuk kepentingan personal
- Segi Pelayanan Pemerintah
Ø
Dampak positif : dengan
adanya otonomi daerah, maka setiap daerah akan diberi kebebasan dalam menyusun
program dan mengajukannya kepada pemerintahan pusat. Hal ini sangat akan
berdampak positif dan bisa memajukan daerah tersebut apabila Orang/badan yang
menyusun memiliki kemampuan yang baik dalam merencanan suatu program serta
memiliki analisis mengenai hal-hal apa saja yang akan terjadi dikemudia hari.
Ø
Dampak negatif:
Tetapi sebaliknya akan berdamapak kurang baik apabila orang /badan yang
menyusun program tersebut kurang memahami atau kurang mengetahui mengenai
bagaimana cara menyusus perencanaan yang baik serta analisis dampak yang akan
terjadi.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Otonomi
daerah dapat diartikan sebagai hak, wewenang, dan kewajiban yang diberikan
kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna
penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan
pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Latar
belakang otonomi daerah dapat disebabkan oleh setting politik, misi politik,
dan perubahan mendasar dati I dan II menjadi provinsi, kabupaten/kota.
Tujuan
dari otonomi dareah adalah menciptakan kesejahteraan, bagaimana menjadikan
Pemda sebagai instrumen untuk menciptakan kesejahteraan, mendukung proses
demokrasi di tingkat local, bagaimana menjadikan Pemda sebagai instrumen
pendidikan politik di tingkat lokal untuk mendukung proses demokratisasi
menuju civil society.
Otonomi daerah diharapkan dapat
meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas sektor publik di
Indonesia. Dengan otonomi, Daerah dituntut untuk mencari alternatif sumber
pembiayaan pembangunan tanpa mengurangi harapan masih adanya bantuan dan bagian
(sharing) dari Pemerintah Pusat dan menggunakan dana publik sesuai dengan
prioritas dan aspirasi masyarakat.
B. Saran
1. Pejabat
daerah harus bisa bertanggung jawab dan jujur agar tidak terjadi praktek KKN.
2. Menanamkan
rasa nasionalisme yang tinggi kepada pemerintah daerah dan masyarakat.
3. Dan
yang menjadi prioritas adalah pejabat daerah harus bisa memahami
prinsip-prinsip otonomi daerah dan adanya kerjasama antara pejabat dan
masyarakat dalam rangka memajukan daerah.
Daftar Pustaka
Saragih, Panglima.
2003. Desentralisasi fisikal dan keuangan daerah dalam otonomi. Jakarta:
Ghalia Indonesia
Media Online.Depok:Otonomi daerah.(http://findiyuningsih.blogspot.com/2011/03/tugas-perekonomian
indonesia_5459.html)
Media Online. Depok:(http://nanangsubekti.blogspot.com/2007/12/perkembangan-teori-ekonomi-pertumbuhan_1170.html)
Media Online.Dampak Ekonomi Daerah.Depok: (http://id.wikipedia.org/wiki/Otonomi_daerah_di_Indonesia)
Media Online.Otonomi Daerah dan Pembanguna Daerah.Depok: (http://caecarioz.blogspot.com/2012/06/otonomi-daerah-pembangunan-daerah.html)
No comments:
Post a Comment